Cerita dari Garut Tentang Batu Pancawarna yang Harganya Semakin Melambung
Jakarta - 10 Tahun lalu mungkin batu pancawarna dari Garut tak banyak dilirik. Tapi sekarang, jangan ditanya, batu kualitas super yakni yang kalau disenter tembus dan sudah kristal harganya tak kira-kira, bisa jutaan rupiah per kilogram.
"Sudah dua tahun ini harganya naik. Bungbulan juga semakin ramai," jelas Asep yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia batu akik ini saat berbincang, Sabtu (25/4/2015).
Dahulu, harga batu pancawarna Garut kelas super masih terjangkau bagi kalangan bawah. Kini setelah booming akik semakin menanjak harganya sudah jauh dari kantong. Tapi ini untuk Batu Pancawarna kelas super seperti galian Edong atau Darson.
"Kalau yang kelas biasa mah ada murah, yang di pinggir-pinggir jalan disebutnya batu sayur," urai Asep.
Asep bercerita bahwa di galian di kawasan Bungbulang di Garut Selatan kini antre sampai ke lokasi galian. Di lokasi galian pun yang mau beli mesti mengambil nomor lebih dahulu. Jauh sebelum booming akik, membeli batu cukup ke pengepul tak perlu datang ke lokasi galian.
"Beli di pengepul harganya juga tambah fantastis, jadi langsung saja ke lokasi galian," urai dia.
Sebagai bandingan, lanjut Asep, biasanya harga batu kelas super untuk 1 Kg sekitar Rp 1 juta. Tapi kini melesat jauh.
"Sekarang ini ya pak, 1 Kg bisa Rp 10 juta," tambah dia. Batu Pancawarna Garut ini memang sudah banyak dikenal dan biasanya dijadikan liontin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar